Jumat, 09 Maret 2012

Pengemis,Karena Keadaan atau Profesi?

Seringkali kita melihat banyak deretan pengemis di sepanjang jalan, lampu merah, maupun tempat umum lainnya yang dianggap ramai dan menguntungkan oleh mereka. Tapi tahukah anda, menjadi seorang pengemis apakah karena terpaksa oleh keadaanatau malah menjadi profesi yang menjanjikan?
Kebanyakan saat ini pengemis menjadi suatu pekerjaan sehari-hari. Hal ini bisa dibuktikan dari pernyataan dari beberapa pengemis melakukan pekerjaan ini karena sangat menguntungkan dan mudah.
Sebagai contoh begini :
Misal dalam satu lampu merah, waktunya 60 menit.
Dalam satu menit mendapat Rp 1000,00
Dalam waktu sehari dengan perhitungan 8 jam per/hari bisa menghasilkan kurang lebih sekitar Rp 480.000,-
Dalam sebulan semisal bekerja hanya 25 hari tinggal dikalikan saja menjadi Rp 12.000.000
Wooow...
luar biasa uang yang mereka dapat?
Bagaimana jika mereka membawa anaknya pula?pasti akan lebih dari itu...


Pantas saja saya melihat pengemis yang biasa mangkal di lampu merah tiap saya lewat, ketika bertemu di sebuah jalan tiba-tiba punya motor...Lantas saja, ada pengemis ketauan membawa uang jutaan rupiah oleh satpol PP ketika digrebeg?
Lalu bagaimana kita menanggapi semua itu?
Sebetulnya di negeri tercinta kita masih banyak orang yang membutuhkan dana. Coba dibayangkan uang yang kita sodorkan kepada mereka, sudah berapa banyak dan berapa orang pula yang memberinya. Seperti misalnya anak yatim, orang miskin, maupun kaum dhuafa masih banyak membutuhkan saluran bantuan Anda. Pastinya ini menjadi perhatian khusus kita untuk berhati-hati dan akan lebih baik lagi bila uang yang akan kita sumbangkan langsung ke lembaga yang menanganinya seperti BAZDA, LAZIS, Rumah Zakat maupun lembaga lainnya.

Renungkan kembali sebelum kita bersodakoh!!!


0 Comments:

Posting Komentar