Minggu, 10 Maret 2013

Naskah Pidato Dakwah


KEUTAMAAN BERSHALAWAT



Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Alhamdulillahi robbil ‘alamin washola tuwassalamm mu’ala asrofil anbiya iwal mursalin, sayyidina wa maulana muhammadin wa’ala alihi washobihi ajma’in. Asyhadu’ala illa hailallahhuwahdahulaasyarikallah waasyhaduanna muhammadan abduhu warosuluh. Kholollohuta’ala fil quranilkarim. A’udzubillahiminasyaitonirrojim Bismillahirrohmanirrohim. Yaa ayyuhalladzi naamanu ittakullaha hakkhotukoti wa la tamu tunna illa waantum muslimun. Shodakollahuladzim.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini kita bisa berkumpul dalam rangka belajar bersama dalam hal berpidato sebagai sangu kita sebelum terjun ke lapangan secara langsung. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya pada zaman kegelapan ke zaman yang terang-benderang ini. Semoga kita selalu mendapat syafaat darinya. Allahumma amien.

            Sahabat-sahabati rahimatulullah....
Dalam kesempatan siang hari ini yang cerah ini, saya hanya akan memberikan sedikit pelajaran atau tausiyah kepada njenengan semua bagaimana sebenarnya ukuran darpada keutamaan ketika kita membaca shalawat. Mungkin, sering kita membaca shalawat entah saat melakukan ibadah sholat ataupun membaca secara lisan. Tapi apakah kita tahu apa sebenarnya makna dan manfaat dari membaca shalawat. Sebelum itu, Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab :56 berfirman :
عَلَيْهِ صَلُّوا آمَنُوا الَّذِينَ أَيُّهَا يِّ يَا النَّبِ عَلَى يُصَلُّونَ وَمَلائِكَتَهُ اللَّهَ إِنَّ
تَسْلِيمًا وَسَلِّمُوا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Dari firman Allah di atas, bisa kita renungkan bahwa sebenarnya Allah SWT dan malaikat-malaikat-Nya senantiasa membaca shalawat kepada Nabi. Lalu, mengapa kita sebagai umat muslim, umat Muhammad masih merasa canggung untuk membaca shalawat. Terlebih mungkin orang-orang zaman ini lebih menyukai membaca hal-hal yang bersifat duniawi saja, tanpa peduli sebenarnya kita itu umat siapa. Nah, khususnya sebagai umat Islam yang mengaku dirinya itu Islam, hendaklah selalu membaca shalawat minimal 9 kali dalam sehari kalau misalkan kita sholat fardhu 5 kali. Lalu, yang menjadi pertanyaan, Rasulullah itu jelas merupakan kekasih Allah atau habibullah. Tentunya rahmat dan keselamatan telah dijamin oleh Allah SWT. Rasulullah memiliki limpahan rahmat yang sangat luar biasa dan tak terkirakan, mengapa masih membutuhkan doa dari para umatnya.
Sebuah pertanyaan yang mungkin masih terngiang di benak pikiran kita. Lalu mengapa? Yah, memang Rasulullah memiliki limpahan yang sangat banyak, tetapi di sini kita diuji seberapa besar, seberapa kuat kecintaan kita kepada Rasulullah dan Allah SWT. Di sini kecintaan kita diukur melalui bacaan shalawat. Semakin kita banyak membaca sholat, maka kadar kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya sangat besar. Berlaku juga sebaliknya.
Ada salah satu hadits menyebutkan bahwa barang siapa yang mencintai sesuatu, niscaya ia akan selalu menyebut-nyebut apa yang dicintainya (HR. Dailami). Yah, sebagai contoh dalam ranah masyarakat saat ini semisal, ada orang berpacaran. Orang yang menjalin asmara dan tergila-gila dengan pasangannya akan selalu menyebut-nyebut nama yang dicintainya. Selalu diingat, selalu dibayangkan, bahkan dipuja-puja. Oleh sebab itu, kita harus bisa selalu membaca shalawat, insya Allah kita akan tetap selalu ingat akan Rasulullah dan Allah SWT.
Bahwa perlu kita ketahui, semakin kita banyak melakukan bacaan shalawat maka derajat kita sebagai umat muslim akan semakin utama. Rasulullah Saw pernah mengisyaratkan dalam sabdanya:
“Sesungguhnya manusia yang paling utama disisiku pada hari kiamat kelak adalah yang paling banyak membaca shalawat. (HR. Nasai, Tirmidzi, dan Ibu Hibban)
Alasan lain seperti, saya ibaratkan ada secangkir gelas berisi penuh oleh air, kemudian kita tuangkan air itu di atas cangkir yang berisi penuh air tadi, maka air akan tumpah dan membasahi di sekitarnya. Sebuah ilustrasi bahwa apabila kita senantiasa mengucapkan shalawat kepada nabi, niscaya dia juga akan mendapatkan rahmatnya. Rahmat akan mengalir dalam dirinya. Semakin banyak kita membaca, maka semakin banyak pula rahmat dan keselamatan yang kita dapat. Bahkan rahmat yang kita peroleh akan berlipat ganda. Seperti Rasulullah SAW dalam sabdanya:
Barang siapa yang membaca shalawat untukku satu kali, niscaya Allah akan melimpahkan rahmat kepadanya sepuluh kali lipat. (HR. Muslim)
Sungguh begitu besar nilai dari bacaan shalawat, sampai-sampai shalat kita tidak sah apabila tidak membaca shalawat. Karena bacaan shalawat merupakan salah satu dari rukun shalat yang harus kilta laksanakan. Hal ini menjadi pertanda bahwa, kita sehari minimal membaca 9 kali shalawat. Apabila kurang dari itu berarti shalat kita belum sempurna. Oleh sebab itu, mari kita sebagai umat muslim khususnya berbondong-bondong untuk memperbanyak membaca shalawat.
Banyak berbagai macam bacaan shalawat yang bisa kita dendangkan seperti misal Sholatullah Salamullah..Alaatoha..Rasulillah..Sholatullah Salamullah Ala Yasin Habibillah
Tawassalna Bibismillah wa bil HadiRasulillah Wakulliuja Bibismillah biahlilbadriyaAllah…..

Sahabat Sahabati Rahimatulullah....
Ini ada sebuah kisah menyangkut pokok masalah shalawat. Pada zaman Rasulullah SAW dikisahkan ada seorang muslim sedang mengembara di padang pasir yang sangat luas. Ketika itu ia ditemani seekor unta. Namun, dalam perjalanannya mendapat hambatan ketika datang segerombolan umat kafir yang datang mengambil begitu saja unta itu. Akhiranya dibawalah mereka dalam sebuah peradilan. Sebelum itu, orang-orang kafir tadi telah memiliki siasat dengan menyertakan saksi-saksi palsu untuk memperkuat pernyataannya. Apalah daya, Rasulullah SAW yang waktu itu juga menjadi hakim memutuskan orang muslim tadi bersalah dan akan dihukum potong tangan karena dianggap telah mencuri barang milik orang lain.
Mendengar pernyataan itu, orang muslim tadi memohon pertolongan kepada Allah SWT untuk membantu jalan kebenarannya. Maka, orang muslim tadi mencoba meminta bantuan kepada Rasulullah untuk berbicara secara langsung kepada untanya untuk mencari jawaban yang benar. Bertanyalah kepada unta tersebut dan benar bahwa unta adalah milik orang muslin tadi bukan orang kafir yang menghadirkan saksi-saksi palsu. Kemudian Rasulullah bertanya kepada orang muslim tadi apa yang membuat unta bisa berbicara kepadanya. Lalu orang muslim tadi menjawab itu karena berkat bacaan shalawatnya setiap hari yang ia lakukan minimal 10 kali. Kemudian Rasulullah menanggapi bahwa karena shalawatlah maka orang muslim tadi akan memperoleh keselamatan di dunia dan di akhirat nanti.
Sungguh sebuah kisah yang luar biasa. Dari petikan kisah ini bisa menjadi referensi kita untuk tetap bisa selalu melaksanakan bacaan shalawat setiap harinya. Insya Allah, Allah akan melimpahkan rahmat dan keselamatannya kepada kita semua. Untuk itu, marilah kita tidak usah gengsi atau malu dengan ucapan Ilahiyah, namun kita harus bangga dan berlomba-lomba dalam memperoleh rahmat oleh Allah SWT.
Sahabat Sahabati Rahimatulullah
Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan. Apabila ada salah kata atau tindakan yang kurang berkenan, saya mohon maaf kepada njenengan semua. Akhir kalam, semoga petikan ilmu yang hanya sedikit ini bisa memberikan manfaat yang luar biasa untuk kita semua.
Fastabikhul Khoirot. Nuun Wal Kholamil Wa Maa Yasturuun...

Wassalamualaikum Wr. Wb.

1 komentar: