Selasa, 17 Juli 2012

Museum Basis Pendidikan dan Pariwisata

Istilah museum sering kita dengar dan jumpai dalam kehidupan kita. Dalam benak kita, museum merupakan tempat yang bersejarah, penuh benda-benda berharga yang bernilai sejarah. Berbagai benda pusaka, peninggalan masa lampau, sampai benda-benda hasil karya seniman maupun industri penerbangan pun, semuanya ada di museum. Hanya saja, setiap museum dibedakan menurut jenis peninggalan dengan tujuan agar lebih mudah dalam pengelompokan benda bersejarah.
Tak terkecuali di Kota Yogyakarta. Di kota ini tersimpan 18 museum dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Seperti museum Benteng Vredeburg yang menyimpan berbagai yang menggambarkan betapa keraslah perjuangan Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Ada juga museum yang memamerkan hasil karya seniman seperti museum Affandi yang menyimpan sejuta keunikan baik panorama lukisan, keunikan bangunan museum hingga koleksi mobil miliknya dulu turut dipamerkan di museum ini. Mahakarya Indonesia khususnya perlu kita jaga dan pelihara melalui media yakni museum.
Jika dikaitkan dengan Kota Yogyakarta menyandang 4 predikat, sebagai kota pelajar, budaya, pariwisata maupun perjuangan . Perjuangan dalam memperoleh predikat ini bukanlah mudah. Apalagi untuk mempertahankannya, butuh perjuangan yang lebih keras. Berbagai cara bisa kita lakukan bersama guna mencapai bagaimana mengintegrasikan peranan museum terhadap predikat Kota Yogyakarta. Dengan memanfaatkan museum sebagai tempat edukatif, memiliki nilai budaya yang tinggi, menjual ke pasar domestik bahkan internasional maupun nilai sejarah yang didapat dan dipelajari dari hasil karya maupun ornamen yang semuanya ada di museum.
Penanaman pendidikan lewat media museum
Seperti yang kita ketahui, salah satu predikat Kota Yogyakarta adalah kota pelajar. Di mana kota ini banyak didatangi oleh para pendatang dari dalam maupun luar Kota Yogyakarta yang ingin melanjutkan studinya. Kualitas pendidikan kota ini pun tak diragukan lagi. Serta biaya hidup yang rendah, turut menjadi dukungan pula dalam pengambilan keputusan ketika akan meneruskan studinya.
Di sisi lain, jogja juga memiliki museum yang kaya akan nilai edukasinya, baik itu dari nilai sejarahnya, seni, budaya, maupun tenologi sains. Karya-karya tersebut bisa menjadi referensi atau bahan pustaka untuk pembelajaran di sekolah dan universitas. Cara ini cukup menunjang dalam membantu kegiatan belajar mengajar khususnya untuk pelajaran yang ada di sekolah, misalkan sejarah, geografi, bahasa jawa, kesenian, maupun sains. Sedangkan untuk para mahasiswa bisa menggunakannya sebagai bahan referensi untuk penelitian dalam menunjang mata kuliah maupun penyelesaian tugas akhir.
Hal ini sangat disayangkan apabila museum hanya dijadikan sebagai tempat menyimpan benda berharga saja. Akan tetapi bisa lebih dari itu, museum juga bisa menjadi sumber edukasi bagi masyarakat. Dengan biaya yang sangat murah, bahkan tanpa biaya pun kita bisa mendapatkan wawasan ilmu di museum ini. Tak hanya itu, kita bisa secara langsung belajar untuk berproses dalam mengolah ilmu yang kita peroleh dari museum kemudian kita kembangkan menjadi sebuah pembelajaran kita sewaktu di sekolah maupun perkuliahan.
Arus pelajar dan mahasiswa yang semakin deras dengan didukung pendidikan yang berkualitas sangat menguntungkan bagi dunia museum. Keunikan dan daya tarik seperti ruang yang representatif dan mendukung, bisa dijadikan sebagai tempat untuk belajar bersama atau kelompok. Atau hanya sekedar berdiskusi kecil-kecilan mengenai sejarah di lingkungan museum sangat tepat untuk dilakukan. Hal ini sangat mendukung karena referensi yang kita caru sudah ada di sekitar kita.
Museum penggairah pariwisata Kota Yogyakarta
                    Kota Yogyakarta terkenal dengan pariwisatanya. Tidak hanya terdengar di domestik saja, tetapi juga mancanegara. Ini terbukti dengan jumlah wisatawan yang semakin meningkat. Bahkan, tak banyak di antara dari mereka penasaran dengan tempat-tempat wisata di kota ini, mengapa kota ini menjadi salah satu tempat wisata Indonesia yang paling diminati oleh wisatawan selain Bali. Ini adalah suatu apresiasi yang sangat baik dan menguntungkan untuk pariwisata Yogyakarta.
                    Dari berbagai wisata yang ada di Kota Yogyakarta, museum turut “memeriahkannya”, dalam arti turut hadir dalam salah satu tujuan wisata. Salah satunya museum benteng Vredeburg yang tak asing lagi bagi kita. Bisa dilihat dalam statistik kunjungan, pengunjung museum semakin meningkat dari tahun ke tahunnya. Ini menunjukkan masyarakat masih peduli terhadap museum, juga mengapresiasi bahwa museum layak menjadi salah satu wisata Kota Yogyakarta, hal semacam ini patut kita banggakan dan pertahankan serta terus mendorong meningkatkan pengunjung atau wisatawan untuk datang ke museum.
                    Berbagai siasat pun dilakukan untuk meningkatkan pengunjung untuk membuktikan bahwa museum layak sebagai tempat wisata yang cukup menjanjikan, melaui peningkatan pelayanan museum seperti pengadaan hot spot area, sosialisasi museum, juga karnaval museum yang selalu dilakukan oleh pihak museum. Hal ini harus kita respon positif, turut membantu dan berperan dengan cara mengunjungi museum. Dengan kita mengunjungi museum, akan menumbuhkan kecintaan kita terhadap museum dan menghargai sejarah maupun hasil budaya bangsa kita.
                    Akan lebih baik, tidak hanya satu museum saja, tetapi juga seluruh museum yang ada di Kota Yogyakarta. Sehingga museum tidak hanya berkembang pada satu museum saja, tetapi mencakup seluruh museum yang ada. Apabila seluruh museum yang ada bekerja sama dalam membangun kepariwisataan Kota Yogyakarta, para wisatawan akan melirik museum sebagai salah satu daftar wajib kunjungan wisata mereka.
                    Kita lihat dan cermati, sebagian museum selain benteng Vredeburg cukup mendapat perhatian dari wisatawan. Ini berkat sosialisasi dan dukungan dari berbagai pihak untuk menjadikan museum sebagai tempat wisata yang murah, bernilai sejarah, dan mendidik masyarakat. Jarang sekali wisata yang memiliki nilai sejarah maupun pendidikan. Sebagian besar tempat wiasat hanya dilihat tampilannya saja, tanpa melihat nilai-nilai tadi. Inilah yang sesungguhnya jarang dimiliki oleh tempat wisata lain di Indonesia khususnya.
Pengabadian Perjuangan Lewat Museum
Teringat ketika para pahlawan berperang melawan penjajah. Ketika itu mereka berjuang penuh, rela mengorbankan harta dan jiwanya hanya untuk memperoleh kemerdekaan. Mereka ingin bebas dari penjajahan yang membuat rakyat menderita. Tak sedikit diantara mereka mengeluarkan materi maupun nyawa mereka hanya untuk kemerdekaan Indonesia. Hingga pada saat ini pula, 66 tahun Indonesia telah merdeka. Kemerdekaan itupun berkat para pahlawan kita. Bukan berarti setelah lamanya 66 tahun berlalu kita melupakan perjuangan begitu saja tanpa ada rasa menghargai dan menghormati jasa pahlawan yang telah tiada. Berbagai cara dilakukan untuk mengenang jasa pahlawan ini, salah satunya dengan mengunjungi museum.
Yah, sebagian besar museum didirikan sebagai penyimpanan barang-barang para pahlawan ketika berperang. Berbagai peralatan baik itu meriam, bambu runcing, pistol rampasan dari penjajah Belanda maupun Jepang semuanya ada di museum. Untuk menunjukkan bagaimana proses para pahlawan menggempur penjajah pun, museum telah dibuat semacam miniatur-miniatur perjuangan sebagai gambaran bagaimana pahlawan berperang hingga memplokamirkan kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya di wilayah Kota Yogyakarta.
Museum Yang Berbudaya
Budaya adalah hal yang sakral. Kebiasaan yang selalu dilakukan secara terus menerus dan dilakukan dalam waktu yang lama akan menumbuhkan suatu budaya. Seperti yang terjadi di Kota Yogyakarta yang banyak menyimpan misteri budaya yang hingga saat ini masih menjadi ciri khas kota ini. Sehingga kota ini mendapat julukan kota budaya. Terkait dengan kebudayaan yang sangat kental sekali, melekat dalam kehidupan masyarakat tak bisa lepas dengan mudah begitu saja. Akan tetapi, dari budaya-budaya itu akan selalu dijaga dan dilestarikan karena merupakan warisan budaya leluhur yang harus kita pertahankan.
            Di samping itu, Kota Yogyakarta yang terkenal dengan keraton Ngayogyakartanya itu juga telah didirikan museum dalam Keraton Yogyakarta yang berjumlah 7 museum. Di dalamnya terdapat berbagai benda-benda pusaka seperti keris, tulisan-tulisan aksara jawa, kereta kuda keraton, maupun benda-benda pusaka yang dianggap sakral oleh para abdi dalem keraton. Selain itu, ada pula museum yang menghidangkan wayang-wayang yang unik seperti yang ada di museum Wayang Kakayon yang menympan berbagai wayang baik wayang kulit, wayang golek, wayang purwa, maupun jenis wayang lainnya. Dari wayang-wayang itulah munculah cerita-cerita seperti Mahabarata yang sangat terkenal hingga saat ini. Dari situlah, wayang mulai berkembang hingga mancanegara. Alangkah sayanagnya, apabila membiarkan budaya leluhur kita yang dibangun kita tinggalkan begitu saja. Akan tetapi, mari kita tunjukkan bahwa budaya yang kita miliki ini merupakan sebuah warisan untuk kita.
            Untuk itulah, mari kita kunjungi museum yang ada menjadi bukti kita bahwa kita masih mencintai dan menghargai warisan budaya Indonesia. Tidak akan sia-sia ketika kita mengunjungi museum karena kita akan mendapatkan kepuasan tersendiri, di mana bisa kita manfaatkan untuk bahan referensi untuk mengembangkan budaya yang ada.
            Dari keempat predikat yang dimiliki Kota Yogyakarta akan lebih bermakna dan tersalurkan melewati media museum, sebagai media yang mendukung dalam memajukan Kota Yogyakarta ini. Predikat ini akan sia-sia ketika hanya menjadi simbik saja, akan tetapi museum bisa mengubah semuanya menjadi realita. Kerjasama dari seluruh pihak lapisan masyarakat sangat diperlukan dalam terlaksananya museum sebagai basis dalam mencerdaskan kehidupan bangssa, menghargai kebudayaan bangsa, menjadi tujuan wisata dalam meningkatkan kepariwisataan, maupun meneruskan perjuangan bangsa yang telah diraih.

0 Comments:

Posting Komentar